Puisibaginya adalah sebuah instrument besar yang mampu menjadi alat perjuangan, sebagai imaginasi yang agung yang tak lagi membuat manusia berdiri pada wawasan, kesadaran dan sikap kerdil. Mohammad Yamin yang saat itu berusia 25 tahun tentu tak sendiri. Ia memang perwakilan dan pimpinan Yong Sumatramen Bond saat itu. Discovershort videos related to instrumen puisi sumpah pemuda on TikTok. Watch popular content from the following creators: Titisan[°∆°]Ultramen™(@rsr_27), menjagasastra(@menjagasastra), ig. @wahyudi_yasin(@sulawesi_mks), LORD RAIDEN(@lord_raiden13), sekar aprilia🕊(@sekarapriliautami1), Wiend🐝(@wiend_tea), Caaa19(@caaa1905), firizkihhh(@firizkihh), xmipa_sima(@xmipa_sima), 11_SIJA TRIBUNVIDEO.COM - Profil Mohammad Yamin sosok sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum, ia juga merupakan salah satu orang yang dihormati sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.. Mohammad Yamin lahir di Talawi Sawahlunto, Sumatera Barat pada 23 Agustus 1903. Ia dikenal sebagai pemimpin kelompok pemuda Sumatera.. Selain itu, Mohammad Yamin juga perintis puisi modern Indonesia Tekspidato di bawah dapat digunakan oleh anak sekolah, baik anak sd, smp atau sma. Semoga puisi tema sumpah pemuda yang pendek dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi sumpah pemuda 3 bait 4 baris atau puisi sumpah pemuda 28 oktober. Contoh Puisi Nasionalisme Dan Patriotisme Kumpulan Puisi 12+ kumpulan puisi sumpah pemuda 2020. Vay Tiền Nhanh Ggads. 0% found this document useful 0 votes2K views15 pagesDescriptionMacam dan ragam puisi Sumpah PemudaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views15 pages20 Puisi Sumpah PemudaJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. - Cara mengekspresikan semangat peringatan Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober dapat diwujudkan dengan membuat dan membacakan puisi. Sumpah Pemuda merupakan ikrar dari pemuda-pemudi dari berbagai daerah di Indonesia untuk menyatukan visi bersama. Peristiwa lahirnya Sumpah Pemuda tidak lepas dari diadakannya Kongres Pemuda II yang berlangsung 27-28 Oktober 1928. Perwakilan pemuda dari Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi turut hadir di sana. Pertemuan besar ini memiliki beberapa tujuang. Terdapat tiga tujuan yang hendak dicapai yaitu melahirkan cita-cita bersama dari semua perkumpulan pemuda-pemudi Indonesia; mendiskusikan berbagai masalah yang dialami pergerakan pemuda Indonesia; dan memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperkuat persatuan Indonesia. Mereka kemudian melakukan rapat dalam tiga sesi. Pada rapat ketiga yang diadakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat pada 28 Oktober 1928, terjadilah kesepatakan di antara para pemuda. Mereka bertekad untuk menjalankan rumusan hasil kongres yang kemudian dikenal dengan Sumpah Setia Sumpah Pemuda dan untuk kali pertama alunan lagu Indonesia Raya diperdengarkan oleh WR Supratman di depan publik. Isi Sumpah Pemuda Rumusan hasil Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 berupa Sumpah Pemuda memiliki isi teks sebagai berikut Pertama,Kami Putra-Putri Indonesia,mengaku bertumpah darah yang satu,Tanah IndonesiaKedua,Kami Putra-Putri Indonesia,mengaku berbangsa yang satu,Bangsa Putra-Putri Indonesia,menjunjung bahasa persatuan,Bahasa IndonesiaContoh puisi Sumpah Pemuda Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberikan apresiasi bagi para pemuda di Kongres Pemuda II atas semangat mereka bersatu dalam ikrar Sumpah Pemuda. Salah satunya dengan menginterpretasikannya melalui karya puisi. Lewat karya sastra ini dapat diselipkan berbagai ungkapan dengan makna mendalam mengenai hikmah peristiwa Sumpah Pemuda. Berikut contoh puisi Sumpah Pemuda yang menyajikan berbagai ekspresi dalam menumbuhkan kembali semangat Sumpah Pemuda. Puisi disitat dari buku Kumpulan Peri Anak Nama Cribo Kumpulan Puisi, Cerita Anak, Naskah Drama, dan Critical Book terbitan tahun Bangsa Karya Andu Setiawan Aku pemuda, yah mungkinkah 1 dari 10 pemuda Nyanyian gema yang selalu terngiang dalam seruan nada pidato soekarno hatta Dimana kah kau, para peguncang dunia Untukmu tanggung jawab khatulistiwa memajukan negara penuh patamorgana dalihnyaSiapakah , akan kah waktu menjawabnya Entah itu hanya lah opini panjang cita-cita bangsa Tumpah darah, satu tanah air , Indonesia satu bahasa Atau kalimat bangsa yang satu berjaya Wajahmu bahkan ragu menggambarkannya Aku pun tak pernah memintanya Namun biarkan hela nafas ini berhenti dengan tetap menegaskan kalimat sumpah pemuda. Agar bangkit semangat dalam jiwa Padamu , padanya dan semuanya Tentang sebuah nama yang kita sebut pemuda Para penuntas mimpi bangsaPemuda Karya Asia Mulsiani Saat jiwa merasa berbeda dengan yang lain Dan di saat kita merasa berwarna merah diantara warna putih Serta di saat kita merasa disudutkan di samping pondok rumah kumuh kita Tenang kawan, ceritakan dengan perlahan Cerita pemuda pemudi dianugerahkan sebuah piala besar Apa yang kau takutkan kawan!! Itu hanya ada ketika pahlawan masih membawa bambu runcing Sekarang berbeda! Jangan lusungkan dadamu Karna kita sekarang tak harus berlari Ketika tentara sakura ataupun tentara kincir menyerang Kita adalah sama yakni pemuda yang dilahirkan di negeri yang sama Kita adalah sama yakni pemuda yang mempunyai jiwa yang sama Dan kita adalah sama hidup di Indonesia negaramu, negaraku, dan negara kita Pahlawan Merah Putih Karya Ayu Syafitri Br Sinulingga Berbicara tentang perjuangan Perjuangan takkan berhasil tanpa keberanian Kebahagian yang kita rasakan saat ini Tak luput dari perjuangan Hitamnya kegelapan Melukiskan penderitaan Menutup sinar kehidupan Yang tak kenal siang dan maalam Seiring waktu berjalan Engkau bangkit engkau bangkit menatap ke depan Melawan berbagai rintangan Dengan sepenuh jiwa dan raga Kini ...Penderitaan itu telah berlalu Kegelapan kembali bersinar Berkat perjuanganmu Serta keberanian yang menggelegar Ku kenang dirimu ...Ku kenang dirimu ... Sebagai pahlawan bangsa Dan ku sebut kau Pahlawan merah putihBaca juga Kronologis Peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 di Kongres Pemuda 2 Kenali Museum Sumpah Pemuda Sejarah, Letak, Jadwal-Harga Tiket - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Yantina Debora 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID K7NZHC_0JmFq9SKtQvGYQ302QXbalW46heP2745CvwCNl_TKh71mIQ== Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tak bisa kubayangkan ada yang bersumpahPadahal saat itu semuanya masih nusa yang terpisahOrang-orang membawa rempahTanpa membaca Tan MalakaKata REPUBLIK masih sebuah kataBahasa yang asing dalam sebuah halamanTersimpan untuk mata yang menemukanIde besar itu berjalanDibawa kapal-kapal dagang nusantara Darah kental moyang kitaAdalah pelaut. Di hadapan ombakSemua bisa menjadi maut. Karena ituTak pernah ada takut. Melawan penjajah,Hanya butuh serempak. kisah Hang Tuah membawa kapakSampai Arupalaka mengusung tombak. Hingga berlabuh, bertukar ceritaDi mana-mana pernah ada darah yang tertumpahDan tanah yang basah ituAdalah tanah air yang samaYang menumbuhkan harapankemerdekaanDan dari cerita-cerita ituDi bawah langit biru yang samaDi bawah matahari yang hampir selalu bersinar sepanjang tahunTak ada yang tak sepakatTahun-tahun penderitaanMenjadi kelas nomor sekianMengenyahkan berbagai perbedaanTak perlu lagi melihat warna kulitAgama dan dari keluarga manaSemua manusia dapat merasa sakitHari itu, ada yang bersumpahTanah yang basah itu bernama tanah airTahun-tahun penderitaan itu menyatukan beda menjadi bangsaDan tangan mereka saling menggenggam eratDalam kalimat-kalimat persatuanYang dijunjung tinggi dari bibir-bibir keikhlasan Hari ini, kita merenungLangit yang tampak mendungHujan akan turun sebentar lagiTak ada yang tahu akan sederas apaTak ada yang tahu badai akan tibaTapi kita semua tahuSegalanya akan berlaluDan langit kembali biru2021 Lihat Puisi Selengkapnya

instrumen puisi sumpah pemuda